Kamis, 22 Oktober 2009

PSDAL : PEGELOLAAN DAS


Tujuh kriteria dari fungsi DAS yang berhubungan dengan karakteristik lokasi dan aliran sungai,relevansinya dengan multi pihak yang tinggal di daerah hilir serta beberapa indikatornya.

Rabu, 21 Oktober 2009

MENGENAL ZEOLIT



Mengenal mineral zeolit

Definisi zeolit menurut ahli Kristalografi berkebangsaan Amerika Serikat yaitu, Prof. J.V Smith pada 1984 adalah :

"A zeolite is an aluminosilicate with a framework structure enclosing cavities occupied by large ions and water molecules, both of which have considerable freedom of movement, permitting ion-exchange and reversible dehydration".

(Kristal Alumino Silikat yang mempunyai struktur sangkar tiga dimensi (framework), mempunyai Rongga (cavity), dan saluran (Channel) yang mengandung kation Logam alkali dan alkali tanah (Na, K, Mg, Ca,), serta molekul air.

Pada tahun 1756 seorang ilmuwan mineral asal Swedia Axel Cronstedt, menemukan sejenis mineral stilbite yang kemudian diketahui sebagai zeolit dengan tipe STI. Mineral ini bila dipanaskan akan mengeluarkan gelembung-gelembung udara seprti batuan mendidih (boiling stone) hal ini disebabkan karena proses kehilangan molekul air (dehidrasi) dari mineral tersebut. Di kemudian hari mineral itu disebut sebagai zeolit didalam bahasa Yunani. Zeni atau zeo" dan Lithos" yang berarti batu yang mendidih, karena apabila dipanaskan akan membuih dan mengeluarkan air (Breck, 1974 dalam Lefond, 1983).

Pada tahun 1840, Damour seorang peneliti Mineral yang pertama kali mengemukakan bahwa mineral zeolit mempunyai kemampuan sebagai adsorben. Ia mengamati bahwa mineral zeolit dapat di dehidrasi secara reversibel tanpa menunjukkan adanya perubahan morfologi. Kemudian pengamatan berlanjut pada kemampuan zeolit untuk melakukan pertukaran ion (ion exchange) oleh Eichorn pada tahun 1858. Setelah itu Weighel dan Steinhoff pada tahun 1925 melaporkan bahwa chabasite dapat mengadsorpsi secara selektif molekul-molekul senyawa organik berukuran kecil dalam campurannya dengan molekul-molekul besar. Menyusul kemudian penemuan oleh Mc Bain pada tahun 1932 yang melakukan uji coba pemanasan mineral zeolit (aktivasi) dan memperoleh zeolit yang dapat menyerap molekul-molekul gas dengan ukuran partikel tertentu.
Penemuan mineral zeolit tidak terbatas pada zeolit alam saja. Pada tahun 1959 Break dan Milton berhasil mensintesis zeolit-A, dan dalam selang waktu yang singkat diikuti sintesis zeolit X dan Y. Kemudian dalam beberapa tahun berikutnya penelitian tentang mineral zeolit terus dilakukan. Hingga pada tahun 1977 ditemukan deposit (cadangan mineral) zeolit yang melimpah di USA, Rusia, Jepang, Australia, Kuba dan sebagian Eropa timur

Sementara di Indonesia sendiri zeolit baru ditemukan pada tahun 1985 oleh Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM) Bandung dalam jumlah besar terutama dari jenis zeolit clipnotilolite dan mordenite, yang penyebarannya hampir merata di beberapa daerah di pulau Sumatra dan pulau Jawa.

SEPULUH PRINSIP AIR


Untuk menyelamatkan sumber daya air bumi yang semain menipis, dan menccegah konflik perebutan dan peramasan serta komersalisasi air yang semakin menimbulkan konflik dunia yang lebih jauh lagi dari bahaya krisis air dunia. Maka perlu dilakukan dialog kembali dan segera diambil tindakan (Barlow, M dan Clarke, T, 2005). Sepuluh prinsipnya adalah:

1. Air adalah sumber segala kehidupan
2. Air adalah milik bumi dan seluruh makhluk hidup.
3. Sedapat mungkin air harus berada tetap pada sumber dan asalnya
4. Konservasi air
5. Air yang tercemar harus segera disehatkan
6. Air dapat dilindungi ketika berada di daerah aliran airnya yang alami
7. Akses pada pasokan air bersih yang cukup adalah hak dasar manusia
8. Pembela air yang terbaik adalah masyarakat atau warga Negara setempat
9. Masyarakat dan pemerintah adalah mitra sejajar untuk melindungi air
10. globalisasi ekonomi tidak mendukung keberlanjutan air (water susutainable)